Cara Budidaya Pembesaran Ikan Lele Di Kolam Terpal
berkembang dari budidaya lele. Kolam terpal pertama kali ditemukan dan
diujicobakan pada tahun 1999 oleh Bapak Mujarob, seorang petani di
Bekasi, Jawa Barat. Tujuannya adalah apabila banjir ikan tidak hilang
hanyut terbawa banjir. Kini,
Cara Budidaya Pembesaran Ikan Lele Di Kolam Terpal telah
berkembang di beberapa daerah dan penggunaanya tidak lagi terbatas
pada komoditas ikan lele, tetapi juga gurame (Osphronemus gouramy),
patin (Pangasius nilotica), belut (Monopterus albus), lobster air tawar
(Cherax sp), dan berbagai ikan hias.
A. Lokasi untuk Budidaya Pembesaran Ikan Lele Di Kolam Terpal
Kolam terpal merupakan salah satu
alternatif teknologi budidaya yang diterapkan pada lahan sempit, lahan
minim air, atau lahan yang tanahnya porous, terutama tanah berpasir.
Artinya kolam terpal merupakan salah satu solusi untuk pengembangan
budidaya ikan di lahan kritis dan sempit. Manfaat lahan sempit atau
kritis untuk pembangunan kolam terpal perlu beberapa pertimbangan,
antara lain :
1. Pertimbangan teknis
Kolam terpal dapat dibangun di
beberapa tempat, termasuk di halaman rumah, bekas garasi mobil, atau
bekas gedung. Beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan dalam
membangun kolam terpal adalah sebagai berikut :
- Ada sumber air untuk mengisi kolam terpal. Sumber air tersebut dapat
berasal dari air sumur, air PAM, air hujan yang ditampung, dan
lain-lain yang layak digunakan. Lebih ideal lagi jika kolam terpal
mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau danau.
- Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air.
Untuk budidaya ikan lele, ketinggian yang cocok adalah 0-700 m dpl
(diatas permukaan .
- Ukuran ikan lele yang hendak dipelihara perlu diperhatikan karena
terkait dengan kedalaman air di dalam kolam, misalnya benih lele cocok
dipelihara pada kedalaman air 30-40 cm. Untuk menampung air sedalam 40
cm, cukup dibuat kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 60 cm.
- Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata, begitu pula
kerangka yang digunakan tidak berbahaya tajam yang dapat membuat terpal
sobek. Bila tanah tidak rata, sebaiknya diberi lapisan dari pelepah
batang pisang atau sekam padi. Selain berfungsi meratakan tanah, kedua
bahan dapat menstabilkan suhu.
- Untuk kolam yang dibangun di daerah pemukiman penduduk, perlu
dipikirkan penanganan limbah air kolam. Perlu diupayakan penampungan
untuk buangan air limbah sehingga air limbah dari pemeliharran ikan
dapat di olah lebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum. Selain itu,
dapat pula membangun bak atau sumur resapan untuk menampung limbah yang
di buang, atau membangun saluran permanen, yang terhubung langsung
dengan sungai atau kanal besar.
2. Pertimbangan sosial-ekonomi
Budidaya ikan lele di kolam terpal juga perlu pertimbangan faktor sosial- ekonomi, antara lain :
- Lokasi yang dipilih untuk memelihara lele dengan kolam terpal
bukanlah lokasi sengketa. Sekalipun kolam terpal mudah dibongkar dan
dipindahkan, namun sebaiknya lokasi yang dipersengketakan tidak dipilih
karena dapat merugikan.
- Dekat dengan daerah pengembangan budidaya ikan lele sehingga memudahkan memperoleh induk atau benih.
- Tersedia sarana dan prasaran trasportasi yang memadai untuk
memudahkan pengadaan alat, bahan, trasportasi benih, hasil panen dan
lain-lain.
- Adanya alat dan bahan disekitar lokasi atau pengadaanya mudah.
- Pasar cukup terbuka untuk menampung produksi, baik baik pasar lokal maupun pasar ekspor, serta harga yang cukup memadai.
- Lokasi cukup aman dari berbagai gangguan, baik hewan-hewan liar
maupun gangguan manusia (pencurian). Atau ada cara efektif untuk
mengatasi gangguan tersebut.
- Adanya sumber energi listrik untuk penerangan dan kebutuhan lainya.
- Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait, misalnya permodalan dan
lain-lain. Untuk petani ikan kecil, dukungan juga dapat berupa
penyuluhan teknis dan pemasaran hasil.
B. Membuat Kolam
Sesuai dengan namanya,
kolam terpal adalah kolam yang keseluruhan bentuknya dari bagian dasar
hingga sisa-sisa dindingnya menggunakan bahan utama berupa terpal.
Selain berbentuk kolam tanah atau kolam tembok, kolam terpal juga dapat
berbentuk bak, tetapi disokong dengan kerangka dari bambu, kayu, atau
besi.
Jika dibandingkan dengan kolam lain (misalnya, kolam
tembok), kolam terpal lebih praktis, harganya terjangkau, dan dapat
dipindahkan karena tidak permanen. Sewaktu-waktu, pemilik kolam atau
pemilik tanah juga dapat mengalihfungsikan lokasi tersebut. Biaya
pembongkaran kolam terpal juga tidak mahal dan mudah membongkarnya.
1. Jenis kolam terpal
Berdasarkan peletakannya, kolam terpal terdiri dari :
a. Kolam terpal di atas permukaan tanah.
Kolam terpal di atas permukaan tanah
adalah kolam yang di bangun/dibuat diatas permukaan tanah tanpa
menggali atau melubangi permukaan tanahnya. Kolam terpal jenis ini
lebih cocok dibangun di lahan yang miskin air, di tanah relatif datar,
dan di tanah berpasir, tetapi luasnya mencukupi. Konstruksi kolam yang
dibangun di atas permukaan tanah dapat menggunakan kerangka dari bambu,
kayu, pipa besi, atau batako/batu bata.
b. Kolam terpal di bawah permukaan tanah
Kolam terpal di bawah permukaan tanah
adalah kolam yang dibangun/dibuat di bawah permukaan tanah, yang dalam
pembuatanya harus melubangi atau menggali tanah untuk memendam
sebagian atau seluruh kolam terpal. Bila kolam terpal yang dimasukkan
ke dalam hanya sebagian saja maka keliling kolamnya harus diberi
kerangka dari kayu, bambu, besi, atau batu bata untuk menyangga sisi
atau tepi kolam. Jika kolam ditanam seluruhnya dalam tanah maka terpal
harus diikat dengan pasak di sepanjang tepian lubang atau pada ujung
terpal dilipat dan ditindih dengan batu bata, kayu, atau pot tanaman.
Kolam terpal di bawah permukaan tanah, selain berfungsi menghemat air
agar tidak merembes, juga mencegah berbagai organisme tanah yang
melubangi kolam. Suhu air pada kolam terpal yang dibangun di bawah
permukaan tanah juga lebih stabil. Berdasarkan bahan dan cara
membuatnya, terutama dinding atau kerangka kolam, ada beberapa jenis
kolam terpal, antara lain :
- Kolam terpal dengan kerangka bambu, kayu, atau besi.
- Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata.
- Kolam terpal dengan dinding tanah.
- Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal.
Kolam 1 dan 2 merupakan kolam di atas permukaan tanah, kolam 3
adalah kolam di bawah permukaan tanah, sedangkan kolam 4 dapat berubah
kolam di bawah permukaan tanah atau di atas permukaan tanah.
2. Bahan dan Alat
Bahan-bahan untuk membangun/membuat kolam terpal
mudah didapatkan di toko bahan bangunan. Demikian pula alat-alat
tersebut merupakan alat-alat yang umum digunakan dalam rumah tangga.
Berikut beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat kolam
terpal.
a. Plastik terpal
Bahan utama dalam membangun/membuat kolam terpal adalah plastik terpal.
Jenis terpal yang digunakan untuk membangun kolam terpal adalah terpal
untuk atap tenda, terpal untuk menutup barang di atas mobil, atau
plastik yang sering digunakan petani untuk menjemur padi dan jagung.
Prinsipnya, terpal atau plastik yang dipilih haruslah memiliki ketebalan
yang memadai dan mampu menahan tekanan air. Ketebalan terpal yang
biasa digunakan adalah berukuran A5 dan A6 dengan masa pemakaian
mencapai 5 tahun.
b. Kayu, bambu, atau pipa
Untuk membuat kerangka kolam,terutama kolam terpal yang dibangun di
atas permukaan tanah, dibutuhkan kayu, bambu, atau pipa. Bambu sudah
umum digunakan sebagai kerangka kolam terpal. Untuk tiang, sebaiknya
digunakan bambu bulat, sedangkan untuk penyangga horisontal dapat berupa
bambu yang dibelah.
c. Papan, seng, atau asbes
Pembuatan kolam terpal
memanfaatkan berbagai bahan yang tersedia sehingga melahirkan berbagai
bentuk/model kolam sesuai dengan bahan tersebut. Ada kolam yang
seluruh kerangkanya, baik tiang tegak maupun horisontal berupa bambu
atau kayu. Ada juga kolam yang tiang kerangka dari kayu, kemudian
dengan menggunakan papan membuat dinding kolam. Dinding kolam juga
dapat menggunakan bambu, seng bekas, atau asbes.
d. Pipa paralon
Untuk mengatur ketinggian air dan memudahkan pengeringan kolam,
diperlukan pipa atau selang sebagai saluran pembuangan. Pipa paralon
atau pipa PVC umum digunakan sebagai saluran. Untuk kolam terpal
berukuran 4 x 6 m, dapat menggunakan pipa paralpon berdiameter 4 inci.
Bila kolam yang dibangun lebih kecil, cukup menggunakan pipa paralon 2
atau 3 inci. Paralon sebaiknya dilengkapi dengan bengkokan pipa (knee).
e. Paku kawat, dan tali
Paku, kawat, dan tali berfungsi sebagai bahan untuk menyambung atau memperkuat kerangka kolam pada saat di bangun.
f. Alat kerja
Untuk membuat kolam terpal,
dibutuhkan berbagai peralatan sesuai kebutuhan, seperti gergaji,
parang, pahat, palu dan gunting. Untuk menggali tanah saat membangun
kolam terpal di bawah permukaan tanah, di butuhkan cangkul, sekop, dan
linggis.
C. Kontruksi Kolam
Membuat kolam terpal sangat
praktis dan biasanya pun murah karena kolam terpal yang dibangun
tersebut hanya membutuhkan waktu beberapa jam dan tenaga yang sedikit.
Bahan untuk kolam terpal dapat diperoleh seluruhnya di toko bangunan.
Artinya, untuk membuat kolam terpal, cukup mendatangi salah satu toko
bangunan.
1. Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu
Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu
adalah kolam terpal yang dibuat diatas permukaan tanah. Ukuran kolam
disesuaikan denagan luas lahan yang tersedia. Umumnya, kolam yang
dibuat disesuaikan dengan ukuran terpal, misalnya ukuran kolam 2 x 3 x 1
m, 4 x 5 x 1 m, 6 x 4 x 1 m, atau 4 x 8 x 1 m.
Langkah-langkah pembuatan kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu adalah sebagai berikut :
- Persiapan lahan untuk kolam terpal, bersihkan dari benda-benda yang
menggangu (misalnya, rumput dan pepohonan yang rimbun), dan ratakan
tanah.
- Jika tanah tidak rata karena miring maka tanah diratakan dengan
menggunakan pelepah pisang atau sekam padi. Selain dapat berfungsi untuk
meratakan tanah, kedua bahan tersebut juga dapat menstablikan suhu.
- Siapkan tonggak/tiang dari bambu atau kayu, kemudian tancapkan tiang utama disetiap sudut kolam.
- Untuk pembuatan kerangka, bambu atau kayu yang telah dipilih dapat
di potong-potong sesuai ukuran kolam terpal yang akan dibuat. Untuk
menyatukan kerangka ke tiang, digunakan paku berukuran 7 atau 9 cm.
Dapat pula mengikatnya dengan menggunakan tali atau kawat.
- Untuk membuat dinding, dapat menggunakan bambu, kayu, atau papan.
Bahan dibersihkan dan dipotong sesuai ukuran, kemudian dipakukan pada
kerangka.
- Jika kerangka sudah terbentuk, misalnya kotak berukuran 6 x 4 x 1 m
maka perlu diatur kemiringan ke salah saru untuk memudahkan pengeringan
kolam dan pemanenan ikan.
- Setelah kerangka kolam terpal selesai, selanjutnya memasang plstik
terpal. Siapkan terpal sesuai ukuran kolam. Untuk kolam yang berukuran 6
x 4 x 1 m, digunakan terpal 8 x 6 m, sedangkan untuk kolam ukuran 4 x 5
x 1 m, digunakan terpal ukuran 6 x 7 m. Terpal dipasang dengan baik
hingga merapat ke tepi. Bagian sudut dapat dilipat.
- Pada salah satu sudut yang telah di atur kemiringannya, dipasang
paralon sebagai saluran pembuangan air. Terpal disobek sedikit dengan
cara mengguntingnya berbentuk bintang agar dapat dipasang bengkokan pipa
(knee)
- Selanjutnya, kolam terpal diisi dengan kebutuhan pemeliharaan ikan.
Kolam terpal diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan
tidak ada kebocoran pada terpal.
2. Kolam terpal dengan kerangka pipa atau besi
Kolam terpal dengan kerangka pipa atau besi juga merupakan
kolam terpal di atas permukaan tanah.
Pembuatan kolam dengan kerangka pipa atau besi
mirip pembuatan kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu. Teknik
pembuatanya saja yang sedikit berbeda. Berikut dikemukakan urutan
pembuatan kolam terpal dengan kerangka pipa atau besi.
- Lahan dipersiapkan dan tanah diratakan sebagamana pembuatan kolam dengan kerang bambu atau kayu
- Jika menggunakan pipa ledeng maka penyambungan pipa harus
menggunakan bengkokan pipa. Bila menggunakan besi siku, dapat dilakukan
dengan menggunakan cara gilas
- Kerangka yang sudah terbentuk selanjutnya di pasangi dinding dari kawat anyam, kemudian dipasangi plastik terpal
- Selanjutnya dipasangi pipa paralon atau PVC
3. Kolam terpal dengan dinding batako
Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata
juga merupakan kolam terpal diatas permukaan tanah. Pembuatan kolam
terpal seperti ini sangat sederhana karena hanya membutuhkan dinding
penahan berupa batako atau batu bata.
Pembuatan kolam terpal dengan batako atau batu bata sangat mudah karena hanya menyusun batako. Berikut urutan pembuatannya.
- Lahan dipersiapkan dan ditanam diratakan sebagaimana pembuatan kolam terpal pada no 1 dan 2
- Selanjutnya, batako atau batu bata disusun membentuk fundasi atau
pematang kolam dengan ketinggian yang diinginkan. Lebar susunan batako
yang baik minimal 40 cm
- Jika kolam sudah terbentuk selanjutnya, dipasangi plastik terpal.
Ujung terpal menutupi bagian atas fundasi atau pematang kolam (susunan
batako), kemudian ditindih lagi dengan batko atau pot tanaman selain
berfunsi untuk menahan terpal
- Selanjutnya, dipasangi pipa paralon atau PVC dan siap diisi air
4. Kolam terpal dengan dinding tanah
Kolam terpal dengan dinding tanah adalah
kolam terpal dibawah permukaan tanah.
Biasanya kolam terpal ini di bangun pada tanah yang porous. Kelebihan
kolam ini adalah suhu air lebih stabil dibandingkan kolam terpal yang
dibangun diatas permukaan tanah. Urutan-urutan pembuat kolam terpal
dengan dinding tanah adalah sebagai berikut :
- Siapkan lahan untuk kolam terpal dan bersihkan dari benda-benda yang mengganggu misalnya rumput, pepohonan yang rimbun.
- Jika ingin membuat kolam terpal 6x4 m maka perlu dilakukan
penggalian tanah sedalam 50-60 cm. Rapihkan galian dan bentuk pematang
- Jika kolam sudah terbentuk maka plastik terpal ukuran 8x6 m siap
dipasang. Pasang terpal hingga merapat ke tepi bagian atas terpal dapat
dijepit atau ditimbun dengan tanah agar tidak terkulai.
- Selanjutnya, pasang pipa paralon atau PVC dan siap diisi air
- Untuk mencegah kolam dari banjir ketika terjadi hujan deras dibuat tanggul penahan yang tinggi.
5. Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal
Kolam beton atau berlapis tanah atau terpal dapat
berupa kolam yang dibangun di atas permukaan tanah atau di bawa
permukaan tanah. Kolam beton yang berlapisi plastik biasanya mengalami
retak atau bocor, sedangka tanah yang dilapisi plastik biasanya
tanahnya porous atau kolam yang bocor. Berikut cara membuat kolam beton
atau kolam tanah yang berlapis terpal.
- Tentukan kolam yang dilapisi terpal dan lapisi dari benda-benda yang dianggap menganggu.
- Pastikan didalam kolam tidak terdapat air saat hendak memasang terpal sehingga saat dipasang terpal tidak menggelembung
- Ukuran kolam biasanya sangat luas sehingga terpal yang tersedia
tidak sesuai. Untuk mengatasinya, terpal dapat disambung dengan
menggunakan lem atau pres.
- Pasang terpal hingga merapat ke tepi, lalu lipat dibagian sudutnya
sehingga tampak rapi. Bagian atas terpal dijepit dengan kayu atau
ditindih dengan batako.
- Pasang pipa paralon PVC yang telah ditentukan dan kolam siap diisi air.
Tabel 9. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk dan Bahan Kolam Terpal
Semoga bermanfaat...
Sumber :
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat
---===ooo000ooo===---
--==CREDO==-